Senin, 01 Maret 2010

SERAMBI REDAKSI

Memasuki bulan Februari ini ada satu moment penomenal yang sedang digandrungi di tengah tengah gaya kehidupan remaja kita bahkan sebagian orang dewasa pun ikut hanyut didalamnya, yakni perayaan valentine day. Pemandangan perayaan valentine day agaknya tidak lah telalu asing di Kota kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta dll. Dimana Remaja putra dan putri, cewek cowok, mulai dari tingkat SMP mereka sudah kenal yang namanya budaya barat ini, mereka biasanya menghabiskan perayaan ini dengan mengadakan lomba saling merayu antara lawan jenis, saling memberikan bunga, permen kepada pacarnya, mengadakan pesta musik tidak peduli disitu terjadi percampuran pria dan wanita non-mahram, disertai dengan minuman keras, sampai ajang buka-bukaan baju, membuang-buang uang orang tuanya sekena perutnya, bahkan acara ini dijadikan justifikasi para cowok dan cewek untuk mengekspresikan hawa nafsunya kepada lawan jenis, misalnya mencium pipi, memegang tangan, sampai adegan syetan, nauudzu billahi min dzaliki. Lucunya perayaan ini pun rupanya tidak dimonopoli oleh anak muda, para bapak-bapak dan Ibu-ibu, tante-tante pun tidak ketinggalan ‘bertaklid’ merayakan budaya sampah ini, seolah-oleh bertameng merayakan hari kasih sayang, mereka menjustifikasi hal ini dengan merayakan bersama-sama dengan lawan jenisnya, saling membagikan bunga, berpesta bahkan mencontoh seperti apa yg dilakukan “anak-anaknya”.
Yang miris yaitu, aktivitas ini telah menjarah remaja islam, remaja yang diwanti-wanti oleh Nabi Muhammad saw, untuk tidak taqlid kepada cara hidup orang kafir. Untuk selalu mengikatkan perilakunya agar merujuk pada islam, menjadikan halal haram sebagai patokan dalam seluruh perbuatannya, malah larut dalam perayaan jahiliah ini dengan meninggalkan akidah islam.
Lalu Mengapa sih remaja islam terprovokasi acara bejat ini?, bagaimana pula asal-usul Valentine day?, dan bagaimana Pandangan Islam terhadap perayaan valentine day, lantas sikap apa yang harus kita ambil?
Maka dalam edisi Pamenang kali ini kami sodorkan sebuah kajian seputar Valentine Day serta pandangan Islam terhadapnya. Sedangkan pada bagian lain kami sajikan pula Peran Agama dalam Jiwa dan psikologi Manusia, kita ketahui bahwa saat ini Kecenderungan kepada materialisme dan kehidupan serba mesin telah menimbulkan tekanan pada jiwa manusia. Itulah sebabnya, manusia dalam kondisi seperti itu akan berada dalam tekanan mental dan depresi, yang lama-kelamaan akan berkembang menjadi penyakit kejiwaan yang serius. Semoga saja kajian tersebut akan membawa secercah sinar kekuatan dalam hati kita dalam menghadai gelombang kehidupan yang amat deras ini. Amiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar