Minggu, 21 Maret 2010

ASYIKNYA MENGAJAR AGAMA DENGAN METODE DEMONSTRASI

Oleh: Drs. Imam Mustofa  Guru/Humas MTsN  Puncu
           
Demonstrasi sebagai metode mengajar adalah bahwa seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas tentang suatu proses, misalnya: bagaimana cara menangani dan merawat jenazah, macam-macam zakat dan penangananya, ibadah haji dan lain sebagainya.
1.     Metode Demontrasi Baik Digunakan Bila Siswa Ingin Mengetahui:
Misalnya contoh di bawah ini adalah pelajaran Fiqh bab Merawat Jenazah
a.     Bagaimana cara menanganinya ? Seperti : 1) Mempersiapkan tempat  untuk merawat jenazah; 2) Menyediakan air untuk memandikanya; dan 3) Mengkafani, menyolati dan memakamkanya.
b.     Barang apa saja yang dibutuhkan ? 1) Sabun mandi dan minyak wangi; 2) Kain kafan; 3) Alat untuk mengantar jenazah; 4) Liang lahat; dan lain-lain.
c.   Bagaimana proses mengerjakannya ? 1) Jenazah disucikan terlebih dahulu; 2) Setelah itu jenazah dibungkus dengan kain kafan, 5 lembar untuk jenazah perempuan dan 3 lembar untuk laki-laki; 3) Jenazah dishalatkan dengan ketentuan yang benar; 4) Jenazah siap untuk dimakamkan; dan lain-lain.
2.    Keuntungan Metode Demontrasi
-      Perhatian siswa dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh pengajar.
-      Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau mendengarkan keterangan guru karena siswa memperoleh persepsi yang jelas dari hasil  pengamatanya.
-      Bila siswa turut aktif melakukan demonstrasi, maka siswa akan memperoleh pengalaman praktek untuk mengembangkan kecakapan dan keterampilan.
-      Beberapa masalah yang menimbulkan  pertanyaan pada diri siswa akan dapat dijawab waktu mengamati proses demonstrasi.
3. Kekurangan Metode Demontrasi
-      Demonstrasi akan merupakan metode yang tidak wajar bila alat/ benda yang didemonstrasikan tidak diamati dengan jelas oleh siswa.
-      Demonstrasi tidak efektif bila tidak diikuti kegiatan yang memungkinkan siswa ikut mencoba yang merupakan pengalaman yang berharga bagi siswa.
-      Kadang-kadang suatu demonstrasi menjadi kurang bermakna bila tidak dilakukan ditempat yang sebenarnya.
4.  Bagaimana Cara Merencanakan Metode Demontrasi  Yang Efektif
-      Rumuskan dengan jelas kecakapan atau keterampilan apa yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
-      Pertimbangkan dengan sungguh-sungguh apakah metode itu wajar dipergunakan dan apakah ia merupakan metode yang paling efektif untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
-      Apakah alat-alat yang dipergunakan untuk demonstrasi itu bisa didapat dengan mudah, dan apakah sudah dicoba terlebih dahulu,supaya waktu dilakukan demonstrasi tidak gagal.
-      Apakah jumlah siswa memungkinkan ?
-      Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah yang akan dilakukan, dan sebagainya sebelum demonstrasi dilakukan, dicoba terlebih dahulu supaya tidak gagal pada waktunya.
-      Mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan.
Apakah tersedia waktu untuk memberi kesempatan kepada siswa mengajukan pertanyaan dan komentar selama dan sesudah demonstrasi. Menyiapkan pertanyaan kepada siswa untuk merang-sang observasi. Diantaranya: 1) Selama demonstrasi berlangsung tanyalah kepada diri sendiri apakah: Keterangan-keterangan dapat didengar dengan jelas oleh siswa ? Alat-alat telah ditempatkan pada posisi yang baik sehingga setiap siswa dapat melihat dengan jelas ? Telah disarankan kepada siswa untuk membuat catatan seperlunya ? 2) Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa.
Sering kali perlu diadakan diskusi sesudah demonstrasi berlangsung atau siswa mencoba melakukan demonstrasi.  Dengan demikian metode ini sangat cocok untuk mata pelajaran  PAI. Karena mengingat hampir seluruh Mata Pelajaran PAI sangat banyak membutuhkan  praktek secara langsung selain teori.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar