Oleh: Amnan Khoir
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. وَقَالَ تَعَالَى: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا} وَقَالَ: { لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا} ثُمَّ اعْلَمُوْا فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَى رَسُوْلِهِ فَقَالَ: {إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا}. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
Ma'asyiral Muslimin Rahima kumullah
Kebaikan apa pun yang dicita-citakan sudah ada contoh nyatanya. Itulah pribadi Rasulullah Muhammad Saw. yang diciptakan oleh Allah bagi kita semua sebagai suri teladan umat. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Quran Surah Al-Ahzab (33) ayat 21,
Kebaikan apa pun yang dicita-citakan sudah ada contoh nyatanya. Itulah pribadi Rasulullah Muhammad Saw. yang diciptakan oleh Allah bagi kita semua sebagai suri teladan umat. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Quran Surah Al-Ahzab (33) ayat 21,
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Artinya : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.Apabila kita dengan sungguh-sungguh mengenal dan berusaha keras mengamalkan segala sesuatu yang ada pada diri Rasulullah, insya Allah kita akan mendapat keuntungan yang dapat segera dirasakan manfaatnya.
Ma'asyiral Muslimin Rahima kumullah
Rasulullah Muhammad Saw, pemilik pribadi agung yang keutamaan dan kemuliaannya tidak pernah lekang ditelan zaman dan takkan aus dimakan waktu. Adalah termasuk janji Allah yang Maha Agung untuk mencintai siapa pun yang mencintai kekasih-Nya.
Seseorang akan mengikuti siapa yang dicintainya seperti yang disabdakan oleh Rasulullah Saw. ketika seseorang mengatakan kepada beliau, “Seseorang mencintai kaumnya. Apakah kelak ia akan bersama-sama mereka?” Rasulullah menjawab, “Seseorang akan bersama orang yang dicintainya."Dalam hadis lain yang berasal dari Anas r.a. dikatakan bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah Saw. “Kapan tibanya hari kiamat wahai Rasul?” Rasul Saw. pun menjawab, “Apakah yang telah kamu persiapkan untuknya?” Orang itu balas menjawab, “Aku tidak banyak mempersiapkan shalat, zakat, puasa, dan sedekah untuk itu. Tetapi aku mencintai Allah dan Rasul-Nya.” Rasulullah kemudian menjawab, “Kamu bersama yang kamu cintai.”Dengan mengenal serta mengamalkan dengan sungguh-sungguh apa yang dicontohkan oleh pribadi Rasul Saw, akan timbul perasaan cinta dan rindu ingin berjumpa dengannya. Insya Allah, semua ini merupakan tanda cinta kepada Rasulullah yang bakal mengantarkan kita menjadi ahli surga.
Ma'asyiral Muslimin Rahima kumullahAli bin Abi Thalib berkata mengenai sifat pribadi Rasulullah Saw. Ia mengatakan, “Beliau bukan orang yang terlalu tinggi dan tidak pula terlalu pendek, orang yang perawakannya sedang-sedang. Rambutnya tidak kaku dan tidak pula keriting. Rambutnya lebat, tidak gemuk dan tidak kurus. Wajahnya sedikit bulat, kedua matanya sangat hitam. Bulu matanya panjang. Persendian pokoknya besar. Bahunya bidang. Bulu dadanya lembut, tidak ada bulu-bulu di badan. Telapak tangan dan kakinya tebal. Jika berjalan, seakan berjalan di jalanan menurun. Jika menoleh, seluruh badannya ikut menoleh. Di antara kedua bahunya ada tanda kenabian yang khusus bagi para nabi. Telapak tangannya yang terbagus, dadanya yang paling bidang, yang paling jujur bicaranya, yang paling memenuhi perlindungan, yang paling lembut perangainya, yang paling mulia pergaulannya. Siapa pun yang memandangnya tentu segan kepadanya. Siapa pun yang bergaul dengannya, tentu akan mencintainya.”
Kemudian, Ali karramallahu wajhah menegaskan, “Aku tidak pernah melihat orang seperti beliau sebelum maupun sesudahnya.”
Ma'asyiral Muslimin Rahima kumullah
Di antara, kekhasan beliau yang mampu kita tiru ialah wajahnya yang selalu cerah ceria, jernih, lagi menyenangkan untuk dilihat siapa pun. Pandangannya terpelihara dari hal yang maksiat. Senyum yang tulus yang selalu terpancar di wajahnya bisa membuat siapa pun merasa tenteram serta menularkan sebuah semangat hidup.
Ucapan salam serta tegur sapanya selalu mendahului orang lain yang akan menyalaminya. Beliau memang berusaha menjadi orang yang paling awal berbuat kebaikan. Dalam hal ini, beliau bersabda, “Jangan sekali-kali kamu remehkan kebaikan meskipun berupa keceriaan wajah ketika bertemu dengan saudaramu” (HR Muslim).
Dalam berbicara, beliau sangat fasih, jelas, tidak bertele-tele. Beliau selalu memelihara diri dari perkataan sia-sia. Pembicaraannya selalu tepat situasi dan kondisi, sarat dengan makna dan hikmah, teruntai dengan begitu indah dan mengesankan. Setiap orang yang mendengarkannya, merasakan kandungan manfaat yang mendalam dari setiap ucapannya karena setiap ucapannya selalu sesuai dengan tindakannya. Beliau menyuruh hal yang telah beliau lakukan; dan melarang hal yang telah beliau jauhi. Untuk ini, beliau bersabda, “Berkatalah benar atau diam” (HR Muslim).
Beliau tak segan untuk meminta saran dan pendapat dari para sahabatnya sepanjang tak berkaitan dengan wahyu Ilahi. Beliau pun tak sungkan untuk meminta maaf dan memberi kesempatan untuk membalas bagi siapa yang merasa diperlakukan tidak adil oleh beliau.
Beliau adalah manusia yang sangat berani dan memiliki sikap patriot yang luar biasa plus kekuatan fisik yang dahsyat. Beliau tak kenal takut menghadapi situasi sulit dan melawan, berhadapan dengan pemberani lainnya. Beliau merupakan sosok yang paling tegar, pantang mundur, dan tak bergeming tatkala situasi sengit mengancam. Ali bin Abi Thalib sampai berkata, “Jika kami dikepung ketakutan dan bahaya, kami berlindung kepada Rasulullah Saw. Tak seorang pun yang lebih dekat jaraknya dengan musuh selain beliau.”
Ma'asyiral Muslimin Rahima kumullah
Sekecil apa pun kesombongan, tidak ada dalam diri beliau. Bahkan pesonanya tampak pada ketawadhuan yang mengukuhkan kemuliaannya. Beliau sama sekali tidak menginginkan orang berdiri untuk menyambut kedatangannya sebagaimana yang dilakukan para pejabat atau raja-raja pada masanya. Di masjid, beliau duduk di mana saja, tidak menginginkan tempat yang diistimewakan. Beliau biasa menjenguk orang sakit dan duduk bersama orang miskin. Beliau selalu memenuhi undangan meskipun seorang hamba sahaya yang mengundangnya, dan tidak suka membedakan diri dari para sahabatnya.
Siti Aisyah, istri beliau, berkata, “Rasulullah biasa menambal terompahnya, menjahit bajunya, melaksanakan pekerjaan dengan tangannya sendiri. Beliau sama dengan yang lain, mencuci pakaiannya sendiri, memerah air susu dombanya, dan membereskan urusannya sendiri.”
Sekalipun demikian sifat pemurah dan kedermawanan beliau bagai angin berembus. Beliau memberi kepada siapa pun yang meminta. Ibn' Abbas berkata, “Nabi Saw. adalah orang yang paling murah hati. Kemurahan hati beliau yang paling menonjol ialah pada bulan Ramadhan saat dihampiri Jibril. Jibril menghampiri beliau setiap malam untuk mengajarkan Al-Quran kepadanya. Beliau benar-benar murah hati untuk hal-hal yang baik seumpama angin yang berembus.” Jabir r.a. berkata, “Tidak pernah beliau dimintai sesuatu lalu menjawab, `Tidak.'"
Ma'asyiral Muslimin Rahima kumullah
Semua keutamaan Rasul Saw. yang diceritakan di atas hanya sepercik kecil keutamaan dan keagungan beliau. Sifat-sifat sempurna tersebut terlahir dari kedalaman hati yang bening-ikhlas, dan penuh kasih sayang kepada hamba-hamba Allah. Inilah yang menyebabkan jiwa manusia merasa dekat padanya, membuat hati mereka mencintai dan merindukan beliau. Akhirnya, dapat kita saksikan kini, banyak orang yang berbondong-bondong masuk Islam, agama yang diridhai oleh Allah Swt.
Ma'asyiral Muslimin Rahima kumullah
Rasulullah Muhammad Saw, pemilik pribadi agung yang keutamaan dan kemuliaannya tidak pernah lekang ditelan zaman dan takkan aus dimakan waktu. Adalah termasuk janji Allah yang Maha Agung untuk mencintai siapa pun yang mencintai kekasih-Nya.
Seseorang akan mengikuti siapa yang dicintainya seperti yang disabdakan oleh Rasulullah Saw. ketika seseorang mengatakan kepada beliau, “Seseorang mencintai kaumnya. Apakah kelak ia akan bersama-sama mereka?” Rasulullah menjawab, “Seseorang akan bersama orang yang dicintainya."Dalam hadis lain yang berasal dari Anas r.a. dikatakan bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah Saw. “Kapan tibanya hari kiamat wahai Rasul?” Rasul Saw. pun menjawab, “Apakah yang telah kamu persiapkan untuknya?” Orang itu balas menjawab, “Aku tidak banyak mempersiapkan shalat, zakat, puasa, dan sedekah untuk itu. Tetapi aku mencintai Allah dan Rasul-Nya.” Rasulullah kemudian menjawab, “Kamu bersama yang kamu cintai.”Dengan mengenal serta mengamalkan dengan sungguh-sungguh apa yang dicontohkan oleh pribadi Rasul Saw, akan timbul perasaan cinta dan rindu ingin berjumpa dengannya. Insya Allah, semua ini merupakan tanda cinta kepada Rasulullah yang bakal mengantarkan kita menjadi ahli surga.
Ma'asyiral Muslimin Rahima kumullahAli bin Abi Thalib berkata mengenai sifat pribadi Rasulullah Saw. Ia mengatakan, “Beliau bukan orang yang terlalu tinggi dan tidak pula terlalu pendek, orang yang perawakannya sedang-sedang. Rambutnya tidak kaku dan tidak pula keriting. Rambutnya lebat, tidak gemuk dan tidak kurus. Wajahnya sedikit bulat, kedua matanya sangat hitam. Bulu matanya panjang. Persendian pokoknya besar. Bahunya bidang. Bulu dadanya lembut, tidak ada bulu-bulu di badan. Telapak tangan dan kakinya tebal. Jika berjalan, seakan berjalan di jalanan menurun. Jika menoleh, seluruh badannya ikut menoleh. Di antara kedua bahunya ada tanda kenabian yang khusus bagi para nabi. Telapak tangannya yang terbagus, dadanya yang paling bidang, yang paling jujur bicaranya, yang paling memenuhi perlindungan, yang paling lembut perangainya, yang paling mulia pergaulannya. Siapa pun yang memandangnya tentu segan kepadanya. Siapa pun yang bergaul dengannya, tentu akan mencintainya.”
Kemudian, Ali karramallahu wajhah menegaskan, “Aku tidak pernah melihat orang seperti beliau sebelum maupun sesudahnya.”
Ma'asyiral Muslimin Rahima kumullah
Di antara, kekhasan beliau yang mampu kita tiru ialah wajahnya yang selalu cerah ceria, jernih, lagi menyenangkan untuk dilihat siapa pun. Pandangannya terpelihara dari hal yang maksiat. Senyum yang tulus yang selalu terpancar di wajahnya bisa membuat siapa pun merasa tenteram serta menularkan sebuah semangat hidup.
Ucapan salam serta tegur sapanya selalu mendahului orang lain yang akan menyalaminya. Beliau memang berusaha menjadi orang yang paling awal berbuat kebaikan. Dalam hal ini, beliau bersabda, “Jangan sekali-kali kamu remehkan kebaikan meskipun berupa keceriaan wajah ketika bertemu dengan saudaramu” (HR Muslim).
Dalam berbicara, beliau sangat fasih, jelas, tidak bertele-tele. Beliau selalu memelihara diri dari perkataan sia-sia. Pembicaraannya selalu tepat situasi dan kondisi, sarat dengan makna dan hikmah, teruntai dengan begitu indah dan mengesankan. Setiap orang yang mendengarkannya, merasakan kandungan manfaat yang mendalam dari setiap ucapannya karena setiap ucapannya selalu sesuai dengan tindakannya. Beliau menyuruh hal yang telah beliau lakukan; dan melarang hal yang telah beliau jauhi. Untuk ini, beliau bersabda, “Berkatalah benar atau diam” (HR Muslim).
Beliau tak segan untuk meminta saran dan pendapat dari para sahabatnya sepanjang tak berkaitan dengan wahyu Ilahi. Beliau pun tak sungkan untuk meminta maaf dan memberi kesempatan untuk membalas bagi siapa yang merasa diperlakukan tidak adil oleh beliau.
Beliau adalah manusia yang sangat berani dan memiliki sikap patriot yang luar biasa plus kekuatan fisik yang dahsyat. Beliau tak kenal takut menghadapi situasi sulit dan melawan, berhadapan dengan pemberani lainnya. Beliau merupakan sosok yang paling tegar, pantang mundur, dan tak bergeming tatkala situasi sengit mengancam. Ali bin Abi Thalib sampai berkata, “Jika kami dikepung ketakutan dan bahaya, kami berlindung kepada Rasulullah Saw. Tak seorang pun yang lebih dekat jaraknya dengan musuh selain beliau.”
Ma'asyiral Muslimin Rahima kumullah
Sekecil apa pun kesombongan, tidak ada dalam diri beliau. Bahkan pesonanya tampak pada ketawadhuan yang mengukuhkan kemuliaannya. Beliau sama sekali tidak menginginkan orang berdiri untuk menyambut kedatangannya sebagaimana yang dilakukan para pejabat atau raja-raja pada masanya. Di masjid, beliau duduk di mana saja, tidak menginginkan tempat yang diistimewakan. Beliau biasa menjenguk orang sakit dan duduk bersama orang miskin. Beliau selalu memenuhi undangan meskipun seorang hamba sahaya yang mengundangnya, dan tidak suka membedakan diri dari para sahabatnya.
Siti Aisyah, istri beliau, berkata, “Rasulullah biasa menambal terompahnya, menjahit bajunya, melaksanakan pekerjaan dengan tangannya sendiri. Beliau sama dengan yang lain, mencuci pakaiannya sendiri, memerah air susu dombanya, dan membereskan urusannya sendiri.”
Sekalipun demikian sifat pemurah dan kedermawanan beliau bagai angin berembus. Beliau memberi kepada siapa pun yang meminta. Ibn' Abbas berkata, “Nabi Saw. adalah orang yang paling murah hati. Kemurahan hati beliau yang paling menonjol ialah pada bulan Ramadhan saat dihampiri Jibril. Jibril menghampiri beliau setiap malam untuk mengajarkan Al-Quran kepadanya. Beliau benar-benar murah hati untuk hal-hal yang baik seumpama angin yang berembus.” Jabir r.a. berkata, “Tidak pernah beliau dimintai sesuatu lalu menjawab, `Tidak.'"
Ma'asyiral Muslimin Rahima kumullah
Semua keutamaan Rasul Saw. yang diceritakan di atas hanya sepercik kecil keutamaan dan keagungan beliau. Sifat-sifat sempurna tersebut terlahir dari kedalaman hati yang bening-ikhlas, dan penuh kasih sayang kepada hamba-hamba Allah. Inilah yang menyebabkan jiwa manusia merasa dekat padanya, membuat hati mereka mencintai dan merindukan beliau. Akhirnya, dapat kita saksikan kini, banyak orang yang berbondong-bondong masuk Islam, agama yang diridhai oleh Allah Swt.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar